Gebetan adalah seseorang yang kalau ku ibaratkan seperti sebuah tiang gantung, dia menggantung cintaku namun tidak mematikan rasa cintaku. Dan inilah yang saat ini aku rasakan, sesuatu yang sangat menyakitkan namun tidak berdarah, entahlah rasanya nyeri di sekujur tubuh (lebay).
Aku adalah seorang pria berumur 25 tahun, aku baru beberapa bulan lulus kuliah dan sekarang sedang bekerja di salah satu perusahaan. Karirku masih di bawah, aku masih berjuang dalam pekerjaan ini, namun dengan keadaanku yang sudah cukup umur ini, aku harus berusaha mendapatkan pendamping tentunya.
Aku mengenal seorang gadis cantik dan masuk dalam tipeku, dia adalah adik kelas dulu semasa di kampus dan sekarang dia sedang mengerjakan skripsinya. Lama aku mengenalnya hanya melalui chatting, dan kali ini aku nekad melakukan yang lebih. Aku mulai mendekatinya dengan perlahan, dan nyatanya ada umpan balik darinya, dia merespon dengan baik dan seakan membuka hatinya untukku.
Kami sering berkirim salam, menanyakan kabar, saling mendoakan melalui layanan chatting si biru (FB), si hijau (WA) dan si hitam (BBM), namun rasanya aku kurang mantap saat belum bertatap muka berdua dengannya. Akhirnya pada akhir pekan aku nekad mengajaknya ke sebuah restoran yang dekat dengan danau, yah niatnya mau nembak sekalian liburan gitu kan kayaknya asik tuh suasananya yang romantis kayak di pilem-pilem.
Rencana berjalan lancar dan kami berangkat ke TKP pada siang hari, di sana kami menikmati suasana tempat plesir itu dengan gembira, alam bebas yang seakan melepaskan ikatan tekanan yang ada di dalam pikiranku karena masalah pekerjaan yang terforsir. Setelah puas menikmati alam di situ, aku mengajaknya makan di restoran yang tak jauh dari tempat wisata itu, dan rasanya aku seperti orang kaya yang sedang mencari pendamping, busyet biasa makan nasi sayur sekarang makan di restoran mewah, ah uang habis tak masalah yang penting dapat moment bagus sama gebetan.
Sambil makan santai aku mulai melayangkan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan maksudku untuk mengungkapkan perasaan yang terpendam ini. Dan akhirnya setelah agak nyambung, aku mengutarakan perasaanku dan memintanya untuk menjadi kekasihku, dengan muka berseri-seri aku menaruh harapan yang besar kepadanya.
Dia bingung, salah tingkah, dan mukanya memerah, dan jawabannya oh dia hanya berkata "aku belum bisa kasih jawaban pasti sekarang, nanti aku kabarin aja yah lewat chat, aku malu". Mau gimana lagi, aku tak bisa memaksanya, jadi aku hanya bisa menunggu apakah aku diterima atau tidak dari sebuah chat darinya.
Selepas dari tempat eksekusi itu, aku malah merasa jauh dengannya, dia yang biasanya rajin chat denganku kini hanya membalas chat-ku singkat, kadang hanya huruf Y, kadang OH, kadang hee aja, ebusettt. Pas aku tanyain kenapa chat-nya singkat, dia jawab katanya lagi sibuk ngurusin skripsi, OK lah aku ngalah dulu dan nunggu momen yang tepat. Sejak itu aku tidak lagi chatting dengannya, karena aku takut mengganggunya dalam mengerjakan tugas akhirnya itu.
Lewat 1 bulan aku lost kontak dengan gebetanku itu, dan malam itu aku malam mingguan bersama teman-temanku di taman, biasa lah kami sering nongkrong bersama untuk menghilangkan kegalauan hati para jomblo. Dan apesnya, aku malah melihat gebetanku itu membonceng cowok lain, dia memeluknya dengan mesra, dan aku hanya bisa bersembunyi di balik pohon beringin sambil meratapi nasibku, aku seperti terdakwa yang menjalani eksekusi mati dengan diam-diam. Nyesek banget vroh!!!!
Aku jengkel dengan keadaan ini, lalu tanpa pamitan aku pulang, bodo amat dicariin teman-temanku, kalian pasti tahu lah rasa yang aku alami saat ini. Sesampainya di rumah aku langsung chat dia, aku tanya lagi ngapain katanya lagi belajar, pas aku tanya seharian dari mana katanya di rumah terus, buset orang tadi lagi kencan jeee (boong banget loe!). Akhirnya aku yang sebel langsung saja ngomong kalau aku tadi liat dia jalan sama cowok dengan mesra, awalnya dia tidak mengakuinya, namun dengan segala macam bukti yang aku punya akhirnya dia mengakuinya, dan dia hanya bilang maaf. Halo sayang, maaf katamu? Aku nungguin kamu berbulan-bulan gak ada jawaban hiks ini jawabannya malah sakit banget, mending kamu tolak langsung aja lebih jelas malah.
Udah lah, kandas sudah perasaan yang lama tergantung ini, gebetanku memberikan harapan palsu (master PHP loe!!!). Buat kalian para cowok galau, hati-hati dengan gebetan kalian yee, jangan kayak gue nih, sakit brohh wkwk
0 comments:
Post a Comment