"Baiklah rekan-rekan semua, kalian silakan persiapkan judul dan abstraksi untuk Tugas Akhir kalian, dikumpulkan nanti pada tanggal 16. Dan jangan lupa kalau jangka waktu penyelesaian hanya 3 bulan saja, semoga sukses!". Seorang dosen memberikan kata-kata terakhirnya kala di awal kami dikumpulkan dalam sebuah ruangan yang berisi para mahasiswa tingkat akhir yang harus segera bergegas menyelesaikan Tugas Akhir-nya.
Saya adalah salah satu mahasiswa D3 di salah satu kampus swasta dengan cabang terbanyak di Indonesia, silakan cari sendiri kampus yang saya maksud. Tak terasa saya sudah memasuki pertengahan semester 6, dan artinya saya harus bergegas untuk segera menyususn TA saya.
Bingung menentukan judul dan objek untuk TA!
Salah satu peristiwa penting yang saya alami adalah ketika saya datang ke salah satu BUMN tempat dimana dulu saya mengerjakan KP saya, dan hasilnya saya dimaki-maki oleh kepala di kantor itu. Saya masih ingat dengan kata-kata pedasnya "kamu itu yah, dulu KP di sini gak ngasih sumbangsih apa-apa, bisanya merepotkan minta data ini-itu, sekarang mau merepotkan lagi?". Sakit banget, lagi pusing-pusingnya malah dimaki-maki sama emak-emak "terhormat" yang jadi ketua di kantor itu.
Akhirnya mendapatkan Judul TA yang tepat!
Setelah galau beberapa hari sejak kejadian buruk di BUMN itu, saya iseng main ke tempat teman yang memiliki sebuah toko baju. Yosh, setelah curhat akhirnya saya dipersilakan untuk mengerjakan TA dengan objek toko milik teman saya. Segera saya datangi dosen pembimbing dan mengutarakan maksud saya, dan gayung bersambut karena sang dosen mempersilakan saya untuk mengerjakannya.
BAB I macet, BAB II lancar jaya!
Setelah judul OK dan di ACC sama dosen PA, saya kemudian mulai menyusun BAB I dengan dibantu teman-teman seperjuangan saya, dan hasilnya... disuruh revisi, lagi, lagi dan lagi bahkan harus 3x revisi, kenapa? Saya benar-benar tidak mudeng dengan isi BAB I, hingga harus direvisi 3x tapi akhirnya ACC juga sih. Bab II saya banyak dibantu sama teman seperjuangan, banyak yang memberikan referensi dan bahan contekan untuk saya, karena jujur saya tidak paham sama sekali dengan isis BAB II.
BAB III merubah hidup saya!
Ini adalah BAB III, isi, jiwa, hal terpenting, dan ini adalah sesuatu yang membuat saya stress selama satu bulan, ribut dengan teman, ribut dengan guru les, dan bahkan hidup saya seperti gelandangan saat itu. Sambil membuat project, saya harus mulai mengirimkan cicilan BAB III yang selalu saja ditolak, OK pak dosen anda luar biasa! Saya ingat ketika jam 2 pagi masih lembur mengerjakan dengan satu teman saya di kost, rasa lapar membuat kami harus mencari makan di malam hari dan sambil jalan menikmati udara malam yang dingin, teman saya berkata "bro, gue ngutang makan yah, gue udah gak punya uang lagi", lalu saya jawab dengan mantap "susah bareng, senang bareng bro! kita berjuang bareng, harus lulus bareng. Masalah makan sama uang, kalau aku lagi ada, tinggal pakai saja gak usah ngomong mau ngutang segala, kayak sama siapa aja loe!".
Satu bulan, dengan menghasilkan banyak kegagalan, penyakit, dan frustasi dengan waktu yang terus memburu, akhirnya sampai kami lupa kalau sudah mendekati lebaran. Jeda 1 minggu untuk lebaran dan sejenak melupakan ketegangan dalam menggarap TA, lalu setelah itu perang kembali dimulai.
Sisa 1 minggu dan belum ada tanda-tanda akan selesai, bahkan dosen sampai pesimis dengan hasil yang saya kerjakan. Dan ketika tinggal 3 hari, saya putus asa, saya menyerah dan memilih untuk pulang dan istirahat, namun teman saya datang dan berkata akan membantu saya, dia mengatakan bahwa dia akan menjamin TA saya rampung dan saya akan lulus, saya langsung saja percaya kepadanya dan mulai lagi berjuang. Dan ternyata di h-1, teman saya malah merusak project saya, dan saya benar-benar marah waktu itu, hampir saja saya mau memukul kepalanya yang malah cengar-cengir tanpa rasa bersalah.
The power of kepepet! Yah saya benar-benar merasakan kekuatan pada saat terpojok, sisa setengah hari dan saya harus memperbaiki sebuah project yang tidak saya pahami, merubah BAB III yang belum ACC, dan saya harus meyakinkan dosen bahwa saya bisa! Namun kekuatan itu datang juga, dan keajaiban masih berpihak kepada saya, project bisa jalan, BAB III jadi, dan dosen walau terpaksa akhirnya memberikan saya jalan untuk ikut sidang dengan syarat saya harus bisa memperbaiki kesalah yang ada, OK pak dosen thank you banget!
Selesai, kumpulkan, dan persiapkan diri untuk sidang!
Singkat saja setelah asal-asalan jadi, akhirnya saya bisa mengumpulkan dan mendapat tiket untuk sidang TA, walau pada saat itu ada beberapa insiden yang memalukan juga, mulai dari foto yang salah karena saya memaksakan memakai foto HP dan ditertawakan sama admin kampus xixixi.
Ini toh yang namanya sidang? Owh!
Sidang itu seperti apa? seperti kita adalah orang paling bodoh, dan dosen penguji adalah seorang yang memiliki pengetahuan sekelas Google atau Wikipedia, hebat bukan? Saya dimaki-maki, disepelekan, dan saya sudah sangat emosi karena omongan dosen yang cukup membuat saya jengkel. Saya hanya menjawab dengan emosi dan kepasrahan "maaf pak, saya sudah tidak tidur selama 3 hari, saya sadar hasil kerja saya berantakan dan tidak layak. Saya hanya menjalani kewajiban saya untuk sidang, hasil terserah bapak-bapak saja, yang penting saya sudah ikuti alurnya". Dan setelah dimaki-maki sampai down banget, eh saya dinyataka lulus, whoahahahaa menyebalkan sekali itu dosen.
Pengalaman waktu sidang rasanya sulit untuk saya lupakan, namun saya juga tidak bisa menuliskan dengan tepat, karena moment itu benar-benar sesuatu yang baru dan sangat berkesan untuk saya pribadi.
Lulus, wisuda, ah biasa saja!
Ketika mereka yang sudah lulus mulai pamer dan menunjukkan nilai bagusnya, saya yang memang memiliki nilai pas-pasan hanya bisa diam dan biasa saja hahaha. Wisuda saja, niatnya gak mau berangkat namun karena dipaksa sama orang tua ya akhirnya tetap berangkat, tapi pas selesai saya segera kabur ke parkiran dan pulang. Dan setelah sampai di rumah, ternyata HP sudah penuh dengan BBM dari teman-teman yang memarahi saya karena dicari-cari tidak ketemu wkwk, akhirnya saya menjadi DPO yang dikatakan paling tidak lumrah.
3 bulan yang sangat berkesan, terasa lama dengan siksaannya, dan cepat karena dikejar deadline. Itu adalah pengalaman menyelesaikan TA yang sangat wah bagi saya, terimakasih Tuhan telah memberikan sebuah pengalaman hidup yang berkesan.
0 comments:
Post a Comment