Ketika Hidupku Seakan Disudutkan Kenyataan

Hey kalian yang kini berpendidikan tinggi, kalian yang memiliki pekerjaan yang nyaman, kalian yang memiliki usaha yang maju, kalian yang memiliki orang tua kaya raya, kalian yang memiliki kepandaian, kalian yang memiliki teman-teman yang banyak, apakah kalian pernah memikirkan orang sepertiku? Orang yang terhimpit oleh keadaan, aku merasakan kehidupan yang semakin menyudutkanku.

Kenalkan, aku adalah seorang dengan pendidikan rendah, aku tidak memiliki keahlian yang bisa dibanggakan, aku seorang pemalas, tenagaku tidaklah sekuat orang lain. Aku adalah seorang yang berasal dari desa, anak orang miskin, aku tidak pandai berbicara, hidupku penuh dengan hinaan dari orang di sekitarku.

Aku hanya bisa bekerja di perantauan, apapun itu aku jalani asalkan tidak terlalu berat dan memberikanku gaji untuk menyambung hidupku. Aku sudah berkali-kali pindah kerja, dan hingga saat ini aku masih belum mendapatkan pekerjaan yang tepat. Usaha? sepertinya aku terlalu malas dan bodoh untuk memulai sebuah usaha sendiri, lagipula aku tidak memiliki modal dan pengalaman dalam dunia usaha.

Kalian tahu berapa umurku? Sekarang aku sudah berkepala 3, dan aku belum menikah. Bahkan aku tidak memiliki pacar atau calon istri sama sekali, entahlah mungkin para wanita tidak akan menyukai orang sepertiku. Semakin tua, aku semaki tersudut dan bingung ketika orang terdekat menanyakan tentang jodohku, apakah aku memiliki jodoh? Kemana jodohku? Kenapa tidak kunjung datang kepadaku? Aku sudah bertahun-tahun mencarinya, namun belum juga ku temukan jodohku itu.

Kini aku sakit, tubuhku panas dan sepertinya aku demam, aku hanya bisa berbaring di kamarku, jauh dari orang tua, tak ada yang merawatku. Memangnya siapa yang peduli dengan orang sepertiku? Ah hidupku memang sudah sangat tersudut oleh kenyataan, aku seperti seorang pecundang yang hanya menunggu sisa hidupku di dunia ini, mengenaskan!

Ya Tuhan, kenapa aku begitu sulit hidup di dunia ini? Kenapa aku tak seberuntung mereka yang lahir dari orang tua kaya raya? Kenapa aku tidak mampu meneruskan pendidikanku dulu hingga menjadi seorang sarjana? Kenapa aku tidak memiliki otak yang cerdas? Kenapa aku tak memiliki tampan rupawan yang diidamkan oleh wanita? Aku sungguh tak memiliki masa depan jika aku terus begini, aku belum juga menemukan jalan yang benar.

Pernahkah kalian berfikir dan membayangkan berada di posisiku saat ini? Apa yang akan kalian lakukan?

Updated at: 6:55 AM

2 comments:

  1. Kamu tidak sendirian. Banyak yang nengalami hidup sepertimu. Memang sepertinya ga adil. Tapi itulah kenyataan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yups ini hanya sebuah curhatan agar orang lain bisa lebih bersyukur dengan keadaannya karena masih banyak yang lebih susah dan tersudut, bwt thx udh mampir gansist

      Delete