Ketika Rasulullah SAW Dibentak oleh Seorang Wanita

Saya mendengar kisah ini dari ceramah Habib Munzir Al Musawa, sebuah kisah yang menurut saya mengajarkan kita untuk bertindak dengan cerdas dan sabar, suri tauladan terbaik yang harusnya kita contoh, bukan hanya aturan baku yang kita bangga-banggakan seperti mereka yang suka mengkafirkan orang lain.

Suatu ketika Rasulullah SAW dan sahabatnya sedang berjalan, dan berhenti sejenak karena melihat ada sebuah pemandangan yang cukup menyita perhatian. Terlihat seorang wanita sedang menangis berlebihan di atas kuburan, tangisnya itu sudah keterlaluan sedangkan Rasul SAW sudah memberitahukan kepada umatnya untuk tidak meratapi orang yang sudah meninggal. Menurut informasi, wanita itu kehilangan orang yang sangat dicintainya dan tak sempat menghadiri pemakaman orang itu, jadi dia sangat sedih dan menangisinya di kuburan.

Apakah Rasul SAW menghardik wanita itu dan menceramahinya serta mengkafirkan (seperti kaum "itu")? Ternyata tidak sama sekali!!!! Rasul SAW mendatangi wanita itu, beliau berdiri di belakang wanita yang sedang menangis itu dan bersabda dengan sangat lembut mengajak wanita itu untuk bersabar dan bertaubat. Tanpa menoleh ke belakang, wanita itu malah membentak dan memarahi Rasul SAW dan berkata "diam saja kau, jangan menceramahiku, kau tidak merasakan apa yang aku rasakan saat kehilangan orang yang aku sayangi".

Bukannya marah kepada umatnya itu, Rasul SAW memilih untuk meninggalkannya dan segera pulang ke rumah. Sahabat Rasul SAW kemudian mendatangi wanita itu dan memberitahukan bahwa yang dia bentak adalah Rasulullah Muhammad SAW, dan seketika itu sang wanita langsung terdiam saking takutnya, yang diibaratkan seperti orang yang akan dicabut nyawanya karena merasa sangat bersalah telah membentak Rasulullah SAW, makhluk paling mulia di alam semesta ini.
Bergegas wanita itu lari menuju rumah Rasulullah SAW, kemudian dia meminta maaf karena telah berani membentak beliau, wanita itu berkata bahwa dia tidak tahu bahwa yang dibentaknya adalah Nabinya. Bukannya marah kepada wanita yang telah membentaknya, Rasulullah SAW malah memberikan sebuah candaan kecil agar wanita itu tidak ketakutan lagi, beliau hanya berkata "kalau mau sabar harusnya dari tadi waktu di kuburan", dan akhirnya wanita itu dimaafkan dan segera bertaubat.

Itulah akhlak Rasulullah SAW, akhlak yang paling mulia yang menjadikan beliau suri tauladan terbaik untuk kita semua, sungguh beruntung kita yang mengikuti beliau. Rasulullah SAW adalah makhluk yang paling sempurna, namun beliau juga manusia dan masih bisa bercanda dengan orang lain namun dengan cara yang sangat halus agar tidak menyakiti hati orang lain. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW....

Updated at: 9:57 PM

0 comments:

Post a Comment