Saya pernah kenalan dengan seorang pria, anggap saja namanya wawan, dia punya istri dan seorang anak. Hmm kalau saya lihat dari penampilan dan gayanya, dia adalah orang yang cukup memiliki prinsip kuat, terlihat dari celana cingkrang dan baju kokonya, istrinya pun kala saya temui memakai cadar dan pakaian yang sangat tertutup. Namun dibalik itu semua, wawan pernah menceritakan kejadian yang membuat saya menyernyitkan dahi kala mendengarnya bercerita.
Dulu di tahun 2007 (kalau tidak salah), wawan baru saja menikah dengan istrinya, kala itu wawan adalah pedagang jaket, istrinya adalah karyawan di salah satu rumah sakit. Namun usaha wawan tidak berjalan lancar, karena orderan jaketnya menurun dan kualitas barang pesanannya semakin buruk, hingga akhirnya dia memutuskan untuk berhenti jualan jaket. Selama beberapa bulan, wawan menganggur dan hanya mengandalkan gaji istrinya saja, tentu saja hal itu sangat membuat malu wawan yang seorang lelaki, dia akhirnya mencari informasi di sana sini untuk membuka usaha.
Ketika itu, dia tidak sengaja membuka akun facebooknya, kemudian ada teman lamanya yang mengirimkan inbox, temannya kala itu berada di Bandung karena dia sudah pindah rumah, setelah basa basi cerita akhirnya wawan mengungkapkan kesulitan yang sedang dideritanya kini, maksud wawan menceritakannya juga berharap barangkali temannya bisa membantunya untuk mencarikan usaha atau pekerjaan untuknya.
wawan : bro ada peluang usaha atau lowongan kerja gak? Malu nih nganggur terus, masa istri kerja gue yang di rumah ngurusin rumah
teman : wah kasian amat bro nasib loe, mau usaha beneran gak? Ikut gue aja, untungnya gede bro.
wawan : usaha apaan bro? Gue ikut bro, gue pengin sukses kayak eloe donk.
teman : aku sekarang lagi main investasi bro, mainnya online, ntar tiap bulan kita dapat untung terus. Besarnya keuntungan tergantung berapa saham kita.
Wawan : Wah minat tuh bro, tolong jelasin donk caranya
teman : ok jadi gini bro, di Venezuela sana tuh ada perusahaan besar yang bergerak di bidang emas, nah doi jual sahamnya juga sama umum, aku udah beli sahamnya 2%, tiap bulan aku dapat komisi dari saham yang aku tanam sebesar 3jutaan bro.
wawan : wuih enak bener loe, nganggur tapi dapet duit banyak tiap bulan.
teman : iya bro hehehee, cari duit mah gampang asal kita pinter.
wawan : ya udah gue ajarin bro, berapa harga sahamnya itu? ntar aku siapin dana buat beli sahamnya.
teman : murah bro, cuma 15 juta per 1% bro, kalau minat hubungi aku aja (sambil mengirimkan no telp), atau kalau mau cari informasinya bisa liat di sini (sambil ngirimin alamat website)
wawan : ok bro makasih banyak, aku segera cari modalnya, ntar aku kabarin.
teman : ok sip.
Setelah mendapatkan informasi itu, wawan sangat bersemangat, dia membicarakan hal ini dengan istrinya, kemudian mencoba mencari solusi dari modal yang akan dipakai. Awalnya sang istri kurang setuju, namun melihat wawan yang sangat yakin akhirnya mau tidak mau sang istri menurutinya. Akhirnya mereka memutuskan untuk meminjam uang ke bank, dengan jaminan sertifikat tanah dan rumah mereka, uang yang dipinjam berjumlah 45 juta (karena wawan berniat membeli sahamnya 3%).
Besoknya wawan langsung menghubungi temannya itu, dia memberitahukan bahwa dia akan membeli sahamnya 3%, wawan meminta temannya untuk membantu mendaftar menjadi member di website itu, kemudian hanya beberapa menit saja, uang itu akhirnya terkirim ke no rekening yang sudah tertera di website. Sukseslah kini wawan menjadi seorang yang memilik saham 3% si sebuah perusahaan besar di luar negri, tinggal menunggu 3 bulan untuk menikmati hasilnya.
FYI : sistem perusahaan ini di awal adalah dengan mendaftar dan membeli sahamnya, lalu menunggu 3 bulan untuk kemudian bisa mendapatkan komisi sebesar 1,5 juta tiap bulannya.
Satu bulan, dua bulan, wawan terus memandangi halaman website dari perusahaan itu, kemudian di bulan ke 3 akhirnya wawan bersiap untuk menikmati hasil dari penanaman investasinya itu. Ketika tanggal penerimaan komisi, wawan kecewa karena di website itu terpampang pengumuman bahwa ada penundaan pengiriman komisi pada bulan itu, dikarenakan sedang terjadi masalah di perusahaan. Wawan yang kecewa mencoba tetap bersabar, dia memutuskan untuk menunggu bulan ke 4.
Ketika memasuki bulan ke 4, wawan mencoba membuka website tersebut dengan harapan dia akan mendapatkan kabar gembira darinya, namun entah kenapa website itu tidak bisa dibuka sama sekali, dengan panik wawan mencoba membukanya melalui warnet di depan rumah, namun tetap tidak bisa dibuka, kemudian wawan mencoba membukanya dari warnet lainnya, namun tetap tidak bisa dibuka, hingga akhirnya operator warnet memberitahukan bahwa website itu sudah dihapus oleh pemiliknya. Wawan yang mendengarnya cukup kaget, dia mulai panik, namun dia ingat bahwa harus menghubungi temannya yang ada di bandung. Berkali-kali wawan menelponnya, namun nomornya tidak aktif, kemudian wawan membuka facebook temannya, namun ternyata sudah dinonaktifkan. Wawan mulai tersadar bahwa dia telah kena tipu, dengan nominal yang besar, 45 juta dengan modal pinjaman bank, dia lemas dan terjatuh, dia menangis menyesali nasibnya, operator warnet mencoba menolongnya dengan memberikan air minum untuk menyadarkan wawan yang shock.
Pulang dengan tubuh lemas, bingung, malu, sedih, dan segala pikiran negatif bercampur aduk di kepalanya, wawan dengan air matanya menceritakan hal ini kepada istrinya, sang istri langsung pingsan mendengar cerita suaminya. Setelah sadar akhirnya perdebatan dimulai, sang istri menyalahkan wawan yang terlalu percaya kepada temannya, wawan hanya bisa diam saja karena memang dia yang salah saat itu. Setelah lama berfikir, akhirnya mereka mengambil keputusan untuk melunasi hutang bank dengan usaha sendiri, kasus penipuan itu sengaja dirahasiakan karena mereka malu dengan keluarga besarnya.
Menurut penuturan wawan, butuh waktu hampir 5 tahun untuk melunasi hutangnya, uangnya entah kemana, temannya entah kemana, dan dia merasa hidupnya susah, untungnya istri wawan sangat setia, dia mau hidup susah demi melunasi hutangnya itu. Wawan kala itu mewanti-wanti saya dengan sangat bersemangat dan serius agar saya jangan sampai tertipu seperti dirinya, katanya benar-benar susah kala itu, hidupnya hancur gara-gara mimpi cepat kaya dengan instant, tapi kenyataannya dia malah kena tipu.
Cerita wawan cukup menginspirasi bagi saya, yah memang seharusnya kita berusaha dalam hidup ini, jangan percaya dengan hal-hal instant yang menjanjikan kekayaan dengan cepat, itu bisa jadi adalah jebakan untuk menghancurkan hidup kita.
0 comments:
Post a Comment