Apa yang terlintas di pikiran orang kampung dan bukan orang kaya tentang bepergian ke ibu kota? Jawaban paling banyak adalah bekerja di sana, sebagian lagi berkunjung ke rumah saudara saat ada hajatan, dan sebagian kecil adalah liburan. Dan saya adalah orang yang masuk ke dalam kaum minoritas itu, bukan orang kaya, hidup di kampung dan punya cita-cita ke Jakarta untuk liburan. Saya ingat waktu masih SD, saya melihat saudara dan tetangga saya banyak yang merantau ke Jakarta, dan saya sempat berujar kala itu "saya ingin ke Jakarta, tapi bukan urusan kerja, saya ingin ke sana untuk liburan", kala itu teman-teman saya tertawa dan menghina saya, "woi jangan mimpi deh, kita orang kampung, bukan orang kaya juga, ke Jakarta mah paling kerja juga, liburan dari Hongkong kali hahahaha", yah seperti itu respon mereka.
Namun hari itu aku bisa mewujudkan cita-citaku, sore itu aku sudah berada di terminal bus, aku memegang tiket bus dengan tujuan terminal Rawaangun, aku masih sempat berfikir bahwa ini mimpi, namun panggilan kernet bus membuyarkan lamunanku. Aku masuk ke dalam bus, duduk di tempat yang tertera di tiket, di sampingku seorang pemuda yang sangat cuek duduk dengan telinga tersumpal headset dan tertidur pulas.
Bus yang aku tumpangi adalah bus sinar jaya, bus yang menurut banyak orang adalah salah satu armada bus terbaik dan pelayanannya paling profesional. Bus mulai melaju dengan nyaman, aku baru pertama naik bus yang nyaman seperti ini, biasanya aku naik bus biasa tanpa AC, dan saat itu aku merasakan bus ini benar-benar nyaman, kursi yang empuk, AC yang membuat dingin, dan akhirnya aku mulai mengantuk. Sayup-sayup aku menatap ke jendela, aku melihat pemandangan kotaku, "selamat tinggal kota tercintaku, aku akan merindukanmu", dalam hati aku berujar.
Sepanjang perjalanan tak banyak yang aku rasakan, karena nyaman dan ngantuk, aku lebih banyak menghabiskan waktuku untuk tidur di dalam bus, sambil berjaga-jaga agar barang bawaanku aman dan tidak diambil orang lain. Kala itu sang sopir memutar lagu kenangan era 90-an, aku sangat menikmati lagu-lagu itu, rasanya aku rindu dengan rumahku T_T padahal baru tadi aku meninggalkannya.
Hampir 8 jam duduk di bus, akhirnya aku sampai di terminal Rawamangun, aku keluar dari dalam bus dan cukup kaget ketika banyak sekali orang yang mendatangiku, tukang ojek, sopir taksi, dan tukang bajai menawarkan jasa tumpangannya. Aku menolak mereka karena kakakku sudah siap menjemputku, yah aku ke Jakarta menemui kakakku yang bekerja di sini, aku berniat untuk liburan satu minggu dan menginap di kontrakkan kakakku. Saat itu aku duduk di tempat penjual kopi, sambil basa-basi dengan sang penjual, aku memesan kopi agar tubuhku bisa agak sedikit hangat, hingga tiba-tiba dari dalam lubang di sampingku muncul sesosok hitam besar yang mengagetkanku, ternyata tikus got dan sangat besar, aku kaget dan melompat kala itu hingga membuat sang penjual kopi tertawa melihat tingkahku. Baru kali ini aku melihat tikus got, dan aku kaget melihat bentuknya kala itu, jijik dan takut membuat bulu kudukku merinding.
Beberapa menit kemudian kakakku datang mengendarai sepeda motornya, aku segera naik ke motor dan menuju ke kontrakkan, di sana aku melihat kondisi kontrakkan kakakku, cukup luas dan nyaman, dia tinggal bersama teman kerjanya kala itu.
Dan inilah aku, seorang kampung dan bukan orang kaya yang dulu memiliki cita-cita ingin berlibur ke Jakarta, dan aku menggapai mimpiku, aku sudah sampai di Jakarta dan aku tersenyum mengingat respon teman-temanku dulu, ingin rasanya aku menghubungi mereka dan mengabarkan bahwa aku sudah mewujudkan mimpiku, namun aku takut menjadi sombong, cukup aku tuliskan saja sebagai kenanganku.
Bermimpilah yang tinggi dan besar, usahakanlah dan wujudkanlah, tak ada yang tak mungkin selama kita masih bisa bermimpi...
0 comments:
Post a Comment