Kisah Penyesalanku Kala di Bangku SMA

Aku terduduk di depan rumah, sambil menikmati segelas kopi hitam dan sebatang rokok, aku memandang buku kenanganku di masa SMA dulu, tak terasa air mataku mengalir, aku merasakan sebuah penyesalan yang sangat mendalam, aku merasa bahwa diriku bodoh dan gagal menjadi seorang anak yang bisa dibanggakan oleh orang tuaku, aku merasa tak lagi memiliki masa depan saat ini.

Kala itu di bangku SMA, aku berteman dengan para siswa nakal, saat itu aku merasakan sebuah keadaan yang sangat menyenangkan, aku berada di atas dan sangat sombong. Aku mulai masa SMA dengan hal-hal yang sia-sia, aku hanya memikirkan tentang bagaimana aku bisa terlihat keren dan dipandang di sekolahku.

Kehidupan keluargaku tak pernah ku pikirkan sama sekali, aku bangun pagi, mandi dan bersiap berangkat ke sekolah, aku meminta uang saku kepada ibuku, entah beliau masih punya uang atau tidak aku selalu memaksa untuk meminta uang saku yang cukup banyak, jatah harianku untuk uang bensin, uang pulsa, uang makan, uang rokok, dan uang jajanku, mungkin jika dihitung jatah harianku bisa 50ribu, dan pada saat itu sangat banyak karena teman-temanku biasanya hanya diberi uang saku 10ribu saja. Aku berangkat sekolah, dan baru pulang pada malam hari, aku selau keluyuran ketika sekolahku usai, terkadang aku tak pulang selama beberapa hari karena aku menginap di rumah temanku. Aku bahkan tak menyadari kalau ibuku sedang mengandung, aku tak sadar bahwa aku akan memiliki seorang adik, sungguh aku merasa menjadi anak yang durhaka. Tak pernah aku membantu keluargaku, aku hanya menganggap rumah sebagai tempat istirahatku, dan orang tuaku aku anggap sebagai mesin ATM yang selalu siap mengeluarkan uang untuk jatahku.

Di sekolah aku bahkan tak tahu apapun, aku tak pernah memikirkan nilaiku, aku tak tahu pelajaran apa yang sednag guruku jelaskan, aku tak terlalu mengenal teman-temanku, kecuali teman-teman gila yang selalu menemani kegilaanku. Kala pelajaran berlangsung, aku sering tertidur di kelas karena aku menghabiskan malam dengan bagadang, kala istirahat aku pergi keluar untuk merokok, dan tak jarang kami mabuk di luar, saat itu aku merasa sangat keren dan aku berada di atas. Kenakalanku semakin menjadi ketika kami sering tawuran dengan siswa dari sekolah lain, tak jarang aku membuat siswa lain haru dirawat di rumah sakit karena aku membuat kepalanya bocor dengan gear dan rantai yang aku gunakan untuk tawuran. Aku selalu meminta jatah kepada adik-adik kelasku kala itu, hanya untuk jatah rokok, dan tak jarang aku memukuli adik kelas yang tak menurut, kal ku ingat perbuatan itu, aku merasa tanganku kotor dan penuh dosa saat ini.

Di luar aku semakin menjadi, aku mulai kenal dengan dunia hitam, mulai dari hiburan malam dengan berbagai pernak perniknya, berbagai jenis minuman keras aku coba, bahkan barang haram lainnya aku mulai intens memakainya. Telingaku ku pasangai anting, lenganku sudah tergambar sebuah tato, dan aku semakin merusak tubuh dan masa depanku kala itu. Hidupku hanya di isi dengan kesenangan, mabuk-mabukan, ngobat, begadang, pesta, dan tindak kriminal lainnya, aku tak pernah merasa puas kala itu.

Kini sudah berselang 2 tahun sejak aku lulus dari SMA, teman-temanku melanjutkan kuliah dan kini mereka sudah semester 4, beberapa temanku ada juga yang sudah bekerja, ada diantara mereka yang bekerja di perusahaan besar, yang bekerja di luar kota, dan tak sedikit pula yang sedang menjalankan usahanya, yah aku akui mereka mulai menikmati hasil dari usaha mereka. Sedangkan aku? Aku kini menjadi pengangguran, aku tak bisa mendaftar kerja di perusahaan besar, karena tato di lenganku, karena bekas tindik di telingaku, karena bekas rokok dan barang haram yang dulu aku nikmati. Ayah dan ibuku sudah tak mampu memberikanku jatah harian, saat ini adikku mulai sekolah dan usaha orang tuaku mulai hancur, kini ayah hanya seorang sales dan ibuku adalah ibu rumah tangga tanpa penghasilan. Aku merasa menyesal saat ini, ketika teman-teman seperjuanganku mulai sukses, aku harus memulai hiduku dari 0, aku bahkan seakan tak memiliki ijazah SMA, karena berkali-kali aku mendaftar kerja dan tak pernah sekalipun aku diterima, sungguh aku merasa berada di bawah saat ini, aku seakan orang yang tak memiliki masa depan lagi.

Aku sadar semua ini adalah salahku, mungkin ini adalah karma bagi diriku, ini adalah pelajaran dari Tuhan untuk mengingatkanku tentang keburukanku dulu, yah aku hanya bisa menyesalinya, aku akan berusaha untuk tidak lagi menyentuh hal-hal buruk seperti dulu lagi. Ya tuhan aku ingin berubah, aku juga ingin sukses seperti teman-temanku, aku akan merubah hidupku, aku akan menjadi orang yang lebih baik lagi.

Updated at: 7:40 PM

0 comments:

Post a Comment