Namanya Agus, dia adalah seorang pemuda yang hampir sama dengan yang lainnya, hidupnya di isi dengan sekolah, bermain, dan tinggal di rumah. Kisah hidup Agus dimulai ketika dia menginjak bangku SMK, yah saat itu adalah era 2000an dimana saat itu musik bawah tanah adalah simbol sebuah kebanggaan. Begitu pula dengan Agus, dia yang masih polos akhirnya ikut menggandrungi musik keras yang satu ini.
Dia berkenalan dengan dua temannya yang memang teman satu sekolahan, mereka menggemari musik yang sama, dan kepribadian mereka tidak jauh berbeda. Akhirnya mereka memutuskan untuk membentuk sebuah band yang beraliran underground dengan 3 orang personel, dengan Agus menjadi vokalis sekaligus bassist-nya. Mulailah mereka rutin latihan guna mengasah skil bermusik mereka, dengan peralatan seadanya, mereka sedikit demi sedikit menguasai permainan mereka. Salah satu studio musik di sekitaran tempat tinggal mereka seakan menjadi saksi perjalanan hidup mereka, suka duka dan perjuangan mereka di sana.
Setelah selama berbulan-bulan mereka latihan, akhirnya mereka memberanikan diri untuk mengikuti konser underground yang diadakan di daerah mereka, yah awalnya mereka masih demam panggung dan membuat kesalahan, namun dari pengalaman itu menjadikan mereka semakin bersemangat untuk bermusik.
Memasuki kelas 2 SMK, kegiatan bermusik mereka semakin ketat, ditambah dengan banyaknya kegiatan negatif yang menghiasi hari-hari mereka akhirnya membuat Agus jarang berangkat ke sekolah, dan akhirnya dia dikeluarkan dari sekolah. Hal itu cukup memukul keluarga Agus, ayah dan ibunya sangat kecewa dengan kelakuan liar Agus yang susah diatur, namun mereka tak bisa berbuat apa-apa dengan peringai keras anaknya itu.
Setelah di keluarkan dari sekolah, hidup agus terlunta-lunta, dia hanya menyia-nyiakan hidupnya dengan musik yang dia banggakan itu, dan dia akan merasakan kesulitan ketika uangnya habis. Dari kesulitan ekonominya itu, dia akhirnya mulai menyadari bahwa hidupnya harus berubah, atau dia akan semakin hancur dengan kehidupan buruknya itu. Dengan jadwal band yang semakin padat ditambah dengan pekerjaan serabutannya, akhirnya Agus mulai jenuh, dia bingung dengan masa depannya yang seakan semakin jauh dari harapan. Akhirnya dia memutuskan untuk rehat dari band yang selama ini dia bangun dengan teman-temannya, dia memilih untuk membuka usaha di pinggir jalan, hanya untuk mendapatkan beberapa ribu guna menyambung hidupnya, dia lakukan pekerjaan itu dengan ikhlas karena dia mulai sadar dengan sulitnya mencari uang.
Kehidupannya mulai tertata ketika dia rehat dari band underground-nya itu, namun sesekali dia masih mau bergabung dengan teman-temannya untuk ikut latihan atau manggung walau tak se-intens dulu. Kemudian dia mengenal seorang wanita, dia adalah mahasiswi di salah satu perguruan tinggi yang akhirnya menjadi kekasihnya, semenjak bersama wanita itu, dia akhirnya mulai mau belajar tentang ilmu agama, dia mulai meninggalkan kehidupan hitamnya, dan kini dia mulai dewasa.
Tak berapa lama berpacaran, akhirnya mereka menikah, dan semenjak saat itu agus memutuskan untuk berhenti total dari dunia musik, entah musik kesayangannya yaitu musik metal, maupun musik-musik lainnya, kini dia lebih fokus untuk menjalankan usahanya dan mengurus keluarganya.
Apakah anda pernah menjadi seorang yang menggandrungi musik underground? Apakah anda mengenal betrayer, jasad, burgerkill, nirvana, metallica, dan lain sebagainya? Saya pikir anda menikmati era 2000an dan anda kini tahu bahwa mereka yang dulu dipuja-puja kini ada di mana dengan keadaan apa.
0 comments:
Post a Comment