Ini adalah sebuah kisah misteri yang Indonesia banget, yah kali ini saya akan menceritakan sebuah kisah dari pelosok desa, di mana saat itu terjadi sebuah kejadian mencekam yang membuat sebuah keluarga geger karena salah satu anggota keluarganya mengalami kejadian mistis itu.
Kisahnya berawal ketika sepasang suami istri yang sedang mengunjungi rumah saudaranya di desa sebelah, saat itu mereka berangkat ke sana di sore hari yang cerah menggunakan sepeda motor, sesampainya di rumah saudaranya itu, mereka bersilaturahim dan saling berbincang tentang kehidupannya. Setelah hari cukup gelap menjelang waktu sholat maghrib, mereka berniat untuk pulang, namun saudaranya menyarankan untuk menunda kepulangannya dan menunggu pulang setelah maghrib saja, namun pasangan ini tetap memaksa pulang pada waktu maghrib tiba.
Setelah mereka berpamitan dengan saudaranya itu, mereka bergegas menaiki sepeda motornya dan pulang ke rumahnya. Jalan yang mereka lalui cukup mencekam, mereka melalui jalanan yang sangat sepi, yang dikelilingi sawah dan hutan, hanya satu dua rumah warga yang mereka temui di sepanjang perjalanan pulangnya. Awalnya mereka tidak merasakan apapun di perjalanan, namun ketika melewati pemakaman umum, mereka mulai merasakan hawa yang tidak enak, saat itu mereka juga mencium bau amis seperti bau darah, ditambah angin yang tiba-tiba berhembus kencang menggoyangkan pohon-pohon besar di pinggiran jalan itu. Sang istri yang membonceng di belakang dengan gaya membonceng ke samping sempat ketakutan, namun sang suami yang berada di depan meyakinkan bahwa tidak akan terjadi apa-apa karena ada dirinya yang menjaga.
Di tengah pemakaman yang memang berada persis di pinggir jalan, mereka melaju dengan lambat karena jalanan di situ berlubang dan berliku. Sambil bercerita sang suami mencoba menghibur istrinya agar tidak ketakutan, namun sang istri tidak bersuara sama sekali, sang suami mengira istrinya sangat ketakutan jadi dia lebih memilih untuk diam saja. Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang melalui jalanan sepi yang angker di waktu maghrib, mereka sampai di depan rumahnya juga. Sesampainya di depan rumah, sang suami berhenti dan menaruh motornya, namun tiba-tiba sang istri ambruk dan jatuh pingsan, sang suami yang melihat hal itu sontak kaget dan berteriak minta tolong kepada orang yang ada di sekitar rumahnya, anggota keluarga rumah itu segera keluar dan membopong istri yang malang itu ke dalam rumah. Setelah dibaringkan di tempat tidur, mereka kemudian memberikan minyak kayu putih dan memberikan air putih untuk diminumkan, setelah sadar sang istri itu seakan linglung dan kebingungan, beberapa anggota keluarga berdo'a dan membacakan ayat Al-Qur'an agar sang istri itu segera membaik keadaannya.
Beberapa saat kemudian sang istri sadar dan sudah agak membaik, lalu suaminya bertanya perihal yang terjadi kepadanya sehingga membuatnya pingsan, sambil menangis ketakutan dia mengingat kejadian yang dialaminya, ketika melewati pemakaman tadi ternyata dia melihat sesosok pocong yang mengikutinya, sang suami yang memang tidak melihat merasa heran. Kemudian sang istri menceritakan rupa pocong itu yang terlihat terbungkus kain putih yang sudah kumal dan kotor, ada beberapa darah yang menempel di kain itu, lalu wajahnya terlihat sangat mengerikan dengan mata yang merah seakan mengintai dari tempatnya, pocong itu melayang dari makam dan mengikuti motor yang mereka tumpangi dari belakang, hal itu membuat sang istri yang melihatnya seakan tidak punya kekuatan untuk berteriak, dia hanya bisa menahan agar dirinya tidak terjatuh dari motor, bahkan pocong itu mengikuti motor itu hingga di depan pintu rumahnya dan setelah sang suami berhenti barulah pocong itu menghilang dan diikuti dengan ambruknya sang istri. Setelah mendengar kejadian itu, mereka kini tidak berani melewati jalanan itu lagi, mereka lebih memilih jalur lain yang lebih ramai dan aman, dan kini mereka tidak mau lagi melakukan perjalanan di kala waktu maghrib karena memang waktu seperti itu adalah waktu yang angker.
Untuk anda yang masih di rumah teman dan akan pulang ke rumah, berhati-hatilah...
0 comments:
Post a Comment