Sebenarnya ini adalah sebuah kisah sedih yang sepatutnya tidak diceritakan karena jika sang empunya cerita tahu maka beliau akan sedih, namun saya nekad menuliskannya karena saya ingin menunjukkan sebuah kisah yang bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Kisah ini bermula sekitar 8 tahun yang lalu, saat itu ada seorang gadis yang merupakan seorang sarjana muda dari salah satu perguruan tinggi, dia adalah anak terakhir, semua kakaknya sudah berkeluarga dan sukses, kebanyakan dari mereka menjadi pengusaha yang sukses. Namun tidak dengan gadis ini, setelah lulus dia hanya bekerja di salah satu toko dengan haji kecil, sempat juga dia mencari pekerjaan dengan ijazahnya, namun tidak ada satupun yang dia dapatkan. Karena keadaan orang tua yang sudah lanjut usia, ditambah dengan pekerjaan yang tidak menentu, maka sang gadis memutuskan untuk nganggur dan merawat kedua orang tuanya saja di rumah.
Selang beberapa lama, salah satu kakaknya datang ke rumah, sang kakak yang tanpa basa basi mengutarakan maksud kedatangannya, yaitu menjodohkan adik bungsunya dengan seorang pria yang sudah lama dia kenal. Pria tersebut adalah seorang pria yang cukup gemuk, bekerja di SPBU, dan tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari rumah si gadis. Singkat cerita setelah perkenalan itu akhirnya mereka menikah.
Setahun setelah mereka menikah, kemudian mereka dikaruniai seorang anak perempuan yang cantik, anak itu tumbuh dengan sehat dan ceria. Kehidupan keluarga kecil ini sepertinya bahagia dan tentram, mereka hidup di rumah orang tua sang perempuan bersama ayah dan ibunya yang sudah tua.
Cerita berlanjut ketika sang anak sudah mulai dewasa, dia masuk ke TK dan membutuhkan uang tambahan untuk membiayai pendidikannya, sang ayah yang bekerja di SPBU hanya menerima gaji yang pas-pasan, sementara sang istri menganggur di rumah, dengan keadaan itu, mereka harus hidup dengan irit agar anaknya bisa bersekolah dengan lancar. Setelah selesai pendidikan di TK, kemudian sang anak masuk ke SD, dari sini cerita mulai berubah. Karena tekanan kebutuhan akan uang guna membiayai pendidikan sekolah sang anak, mau tidak mau sang istri harus ikut bekerja agar mendapatkan uang tambahan untuk keluarganya. Sang istri memilih untuk bekerja di rumah makan kakaknya yang sukses, di sana dia menjadi seorang kasir. Kehidupan mereka saat itu masih baik-baik saja, berjalan seperti tidak ada masalah yang berarti dan mereka hidup rukun. Namun setelah lama bekerja di rumah makan milik kakanya, sang istri mendapatkan kenaikan gaji sehingga melebihi gaji suaminya, lalu mulailah dia berani mengatur kehidupan keluarganya, dengan uang yang sebenatnya masih pas-pasan, sang istri membeli motor dengan mengkriditnya, saat itu sang suami menurut saja, lalu sang istri yang bekerja itu hampir tidak pernah mengurusi keluarganya lagi, dia berangkat kerja pagi hari dan pulang larut malam, dan itu dilakukan setiap hari, anak dan suaminya kini mulai merindukan kasih sayang darinya, namun karena tuntutan pekerjaan yang dijalaninya maka dia harus mengesampingkan urusan keluarganya itu.
Sekian lama bekerja dan mendapatkan kenaikan gaji, sang suami mulai minder, mertuanya kini mulai menghardiknya dan mengacuhkannya karena gaji sang suami tidak mengalami kenaikan dan malah lebih kecil dari istrinya, sang istri lama-kelamaan juga tidak pernah memperdulikan keluarganya lagi, ditambah dengan kebutuhan uang yang terus meningkat membuat mereka sering bertengkar. Kakak sang istri yang memang seorang pengusaha kaya, mulai menyepelekan sang suami yang bergaji kecil, akhirnya setelah lama menahab rasa malu karena dikucilkan dari keluarganya sendiri, sang suami mengambil keputusan yang terbilang berani.
Di suatu malam yang cerah, sang suami mengemasi pakaiannya, dia berniat untuk pulang ke rumah orang tuanya saja karena tidak kuat dengan tekanan dari keluarga itu, sang suami berpamitan dengan tetangganya guna menitipkan anak semata wayangnya, dia sengaja tidak berpamitan dengan keluarganya karena saat itu mereka sedang agak retak hubungannya, dan hingga kini mereka masih berpisah tanpa ada pihak yang mau mengalah.
Sebenarnya kisah seperti ini adalah kisah yang sering kita temui dalam kehidupan ini, istri yang memiliki gaji lebih tinggi dari suaminya lama-kelamaan akan menentang suaminya dan berani kepada suaminya, sang istri menganggap suaminya lebih rendah darinya hanya karena gajinya lebih besar, hal itu sering kita temui namun jarang kita pahami. Cinta yang sudah dibangun selama 8 tahun akhirnya kandas hanya karena sang istri menjadi buta oleh kelebihan rejekinya, sungguh hidup di dunia ini sangat sulit, ketika uang berbicara maka jangan harap ada cinta.
Peringatan bagi para lelaki agar bisa memberikan nafkah yang sesuai kepada keluarganya, dan bagi para istri, kalian boleh bekerja, namun jangan lupakan kewajiban kalian sebagai ibu rumah tangga yang wajib patuh kepada suami, pikirkanlah!
0 comments:
Post a Comment