Kita semua mengenal Abu Nawas sebagai sosok yang pandai dan cerdik, dia adalah seorang yang berilmu namun memilik perangai yang unik dan terkadang membuat kita kagum dengan pemikirannya yang luar biasa, banyak sekali kisah abu nawas yang bisa kita ambil hikmahnya, salah satunya kisah berikut ini yang jika kita sadari, itu adalah diri kita sendiri.
Suatu ketika Abu Nawas kebingungan di rumahnya, dia kehilangan sebuah cincin, kemudian dia mencarinya di dalam rumah, karena tidak menemukannya juga maka dia keluar rumah dan mencarinya di sekitar rumahnya. Tetangga yang melihat tingkah Abu nawas kemudian menanyakannya, setelah tahu bahwa Abu Nawas sedang kehilangan cincin, maka tetangganya ikut membantu mencarikan cincin itu.
Setelah beberapa waktu cincin yang dicari tidak juga ditemukan, tetangga yang tadi membantu mencarinya kemudian menanyakan dimana hilangnya cincin itu, lalu Abu nawas berkata bahwa cincin itu hilangnya di dalam rumah, sontak saja tetangganya kaget dan marah, tetangga itu merasa dibodohi oleh Abu nawas, bagaimana mungkin cincin yang hilang di dalam rumah namun malah dicari di luar rumah. Tetangga itu sempat memarahi Abu nawas karena tingkah bodohnya itu, dia mengatakan bahwa Abu nawas telah menipu dan mengerjainya saja.
Abu nawas tersenyum kepada tetanggnya itu dan berkata, "hai tetangga, cincin yang hilang tak apa, masih bisa dicari atau dibeli lagi, namun tahukan kau jika kita sedang belajar tentang kehidupan ini?", tetangga itu bingung mendengar perkataan abu nawas, dia hanya diam saja, lalu Abu Nawas melanjutkan perkataannya itu, "sebenarnya pekerjaan kita tadi dalam mencari cincin adalah keakuan dalam hidup kita, ketika kita kehilangan cincin di dalam rumah kita lebih memilih mencarinya di luar rumah, sama saja ketika kita mendapatkan musibah, kita lebih senang mencari kambing hitam dan alasan di luar diri kita sendiri, padahal kita sendiri adalah penyebab masalah itu, semut di ujung lautan terlihat namun gajah di depan mata tidak nampak". Mendengar perkataan bijak dari Abu nawas, sang tetangga malu dan pulang, dia mendapatkan sebuah pelajaran berharga dari kelakuan aneh abu nawas itu.
Seperti hidup kita ini, ketika keadaan sulit menimpa diri kita, terkadang kita menyalahkan orang lain, pemerintah, presiden, dan kambing hitam lainnya, namun kita lupa berkaca, kita lupa kesalahan yang telah kita perbuat, kesalahan itu sebenarnya yang membuat kita bermasalah, bukan orang lain. Jangan cepat-cepat menyalahkan orang lain kalau kita belum memeriksa kesalahan diri kita sendiri, introspeksi diri dahulu sebelum menyalahkan orang lain.
0 comments:
Post a Comment