Kisah Penipuan Bisnis MLM

Kisah ini berawal ketika aku pulang ke kampung halaman ku di daerah Jawa Tengah, aku adalah seorang pria lulusan SMK, sebelumnya aku bekerja di sebuah PT di daerah Bekasi, namun karena telah habis kontrak dan tak kunjung mendapatkan pekerjaan lagi, akhirnya aku memutuskan untuk pulang kampung saja, mengingat biaya hidup di Bekasi lumayan besar sedangkan aku masih menganggur setelah habis kontrak.

Di kampung halaman, aku terpaksa mengambil istirahat dan memilih menganggur karena saat itu aku belum mendapatkan tawaran pekerjaan lagi, mau usaha juga bingung. Kurang lebih 3 bulan menganggur aku mulai merasakan kejenuhan, ditambah dengan tidak adanya pemasukan di kampung membuat aku semakin bingung dan jenuh, hingga akhirnya aku mulai mencari lowongan pekerjaan di kampung halamanku. Ternyata mencari pekerjaan di kampung halamanku sulit, banyak sekali orang-orang sepertiku yang sedang mencari pekerjaan, gaji disini juga kecil jika dibandingkan dengan tempat kerjaku dulu.

Singkat cerita aku bertemu dengan teman lamaku dulu sewaktu di perantauan, kami ngobrol tentang keadaan kami saat ini. Aku menceritakan kesusahanku saat ini karena status pengangguranku kepadanya, dan pucuk dicinta ulampun tiba, ternyata dia memiliki lowongan pekerjaan di tempatnya. Dia terlihat sangat bersemangat saat ini, kehidupannya sangat menyenangkan, dan gaya bahasanya pasti. Dia menceritakan tentang pekerjaannya saat ini, dia bekerja di sebuah perusahaan besar dengan gaji yang besar, dia juga menunjukkan hasil kerjanya selama ini berupa uang dan motor yang hanya didapatkan selama beberapa bulan saja sejak pertama kali masuk kerja. Akhirnya aku memutuskan untuk ikut bekerja di tempatnya, aku menerima tawaran pekerjaan darinya.

Selama beberapa hari terakhir, dia selalu datang ke rumahku dan ngobrol tentang pekerjaan yang dia tawarkan, aku menjadi sangat bersemangat saat itu, dia mengatakan bahwa hanya perlu sedikit waktu dan usaha, hasil yang akan didapatkan akan sangat besar. Aku yang dalam keadaan menganggur tentu sangat senang mendengarnya, terbayang hasil luar biasa dari pekerjaan yang akan aku jalani. Kemudian dia mengajakku ke kantornya guna mendaftarkanku, aku datang dengan pakaian yang rapi saat itu. Masuk ke dalam ruangan kantor, aku lalu diberikan arahan dan beberapa pertanyaan, dalam interview tersebut aku juga diberikan syarat pendaftaran kerja yaitu wajib menyetorkan uang sebesar Rp 8.000.000, 00 sebagai biaya administrasi dan jaminan, karena mereka memberikan iming-iming bahwa bulan depan uang itu akan segera kembali, maka aku mengiyakan saja. Aku pulang dan meminta pinjaman kepada orang tua untuk biaya pendaftaran tersebut, namun orang tuaku ternyata sedang tidak memiliki uang, lalu aku meminta pinjaman kepada pacarku, tapi dia memberikan jawaban yang membuatku marah, dia bilang kalau aku tertipu bisinis MLM, sontak aku marah kepadanya dan dengan perasaan yang sangat kecewa aku akhirnya memilih untuk menggadaikan sepeda motorku agar bisa mendapatkan uang Rp 8.000.000, 00 tersebut. Setelah melakukan pinjaman ke bank, akhirnya aku mendapatkan uang dan segera mendaftar ke kantor. Rasanya aku sangat bahagia saat itu, setelah sekian lama menganggur akhirnya aku mendapatkan pekerjaan juga.

Namun setelah bekerja beberapa hari aku mulai mencium sebuah kecurigaan, karena ternyata temanku yang mengantarkanku masuk ke kantor itu tiba-tiba menghilang dan tidak bisa dihubungi lagi, ditambah dengan target untuk mendapatkan 10 orang agar masuk ke kantorku tersebut membuat aku semakin curiga, saat itu aku sangat bersemangat hingga membuatku sering marah dengan orang terdekatku, hal itu karena mereka selalu mengatakan jika aku tertipu, tentu aku semakin jauh dari mereka dan memilih mempercayai kantorku tersebut.

Aku mulai sadar bahwa aku sedang ditipu ketika sudah satu bulan bekerja dan aku tidak mendapatkan bayaran sepeserpun, lalu saat aku pulang ternyata saudaraku sudah berkumpul di rumah, mereka ternyata ingin menyadarkanku. Dengan segelas air putih yang sudah didoakan, aku disembuhkan dari cuci otak orang MLM tersebut, dan rasanya saat itu aku seperti orang yang sangat bodoh ketika menyadari bahwa aku sudah tertipu Rp 8.000.000, 00 dan temanku yang ku percaya telah menipuku, aku sangat kecewa dan aku seperti orang yang tak berdaya.

Saat ini aku masih belum mendapatkan pekerjaan setelah menganggur lebih dari 6 bulan, aku merasa masih trauma dengan penipuan tersebut, untungnya saudaraku berbaik hati menanggung uang yang aku pakai untuk mendaftar dulu, dia yang menggantinya.

sumber : tetangga

Updated at: 1:14 AM

0 comments:

Post a Comment