Jatah Rejeki Sudah Diatur, Tidak Kurang dan Tidak Lebih

Pernah gak sih kalian mengalami keadaan dimana sedang membutuhkan uang dalam jumlah yang cukup banyak karena ada kebutuhan mendadak. Kalian sudah berusaha keras kesana kemari untuk mencari tambahan rejeki, namun hasilnya tetap zonk.

Kejadian seperti ini pasti dialami oleh banyak orang dan terkadang mereka mulai berfikir, apakah hidup ini memang adil? Apakah Tuhan memang memberikan jatah rejeki sesuai dengan kebutuhan hamba-Nya? Apakah kerja keras tak berpengaruh sama sekali?

Saya sudah mengalami hal seperti ini dalam waktu yang lama, hingga terkadang saya berfikir kenapa orang lain bisa berkembang dengan sangat cepat sementara rejeki saya bertambah dengan pelan sekali. Terkadang ada rasa bosan dan dalam hati bertanya "kapan giliran saya mendapatkan rejeki nomplok?".

Sebagai manusia biasa, saya juga punya keinginan untuk membeli berbagai barang yang saya inginkan, saya ingin membahagiakan orang tua saya, ingin memenuhi kebutuhan dan menambah kekayaan. Saya pikir itu adalah hal yang wajar dan jadi ambisi banyak orang pula.

Saya mencoba mewujudkan keinginan saya dengan do'a dan kerja keras, namun hasilnya seakan mentok di angka itu-itu saja. Terkadang rasa ingin menyerah mulai muncul dan menyerang saya, ada pikiran dimana kerja keras saya seakan tak berguna sama sekali.

Ingin rasanya saya mengeluh dan memberitahukan kepada banyak orang bahwa saya sedang susah, saya sedang gagal dan saya bingung mencari jalan keluarnya. Namun mengeluh hanya membuat kita menjadi makhluk yang lemah, memalukan dan orang akan kasihan kepada kita.

Saya mencoba membicarakan hal ini dengan saudara saya dan dia mengatakan kata-kata yang membuat saya sadar, saat itu dia berkata "sepertinya rejekimu memang segitu doank, mau kamu kerja keras sekalipun sampai tidak tidur juga gak akan nambah banyak karena jatahnya emang segitu".

Yah mungkin dia salah mungkin juga benar, namun saya pikir ada benarnya juga karena meski saya kerja keras dan berharap banyak dengan hasilnya, tetap saja ada masalah yang kemudian membuat hasil yang sudah saya perhitungkan jadi hilang atau berkurang. Setelah dihitung-hitung hasilnya tetap sama seperti bulan sebelumnya saat saya tidak bekerja terlalu keras.

Meski begitu namun saya bukan orang yang gampang menyerah, saya tahu bahwa mungkin saja kerja keras saya baru akan membuahkan hasil di kemudian hari ketika saya mulai melupakannya, yah saya tetap berpikiran bahwa siapa yang bekerja pasti ada bayarannya, meski bukan dalam bentuk uang atau bukan di waktu yang diharapkan.

Updated at: 10:15 PM

0 comments:

Post a Comment