Perkenalkan, namaku Aris seorang karyawan di salah satu BUMN di kota kecil, aku hanyalah lulusan SMK dan saat ini sudah bekerja selama 3 tahun di kantor ini. Dengan ijazahku ini memang tak bisa membuatku mendapat posisi kerja yang bagus di tempat ini, namun aku sudah bersyukur bisa bekerja di kantor BUMN dengan gaji yang lumayan.
Saat itu aku punya seorang kekasih, sebut saja namanya Mawar. Dia adalah gadis yang cantik dan aku sangat menyukainya, bahkan aku sudah beberapa kali mengungkapkan untuk melamarnya dan menikahinya dalam waktu dekat.
Sayangnya Mawar dan keluarganya sangat menghargai jabatan dan titel, aku yang hanya pegawai biasa lulusan SMK ini masih dipandang sebelah mata oleh keluarga Mawar. Belum berani melamarnya, aku sudah mundur dulu karena tahu jawaban mereka jika aku nekad melamar.
Meski belum mendapat restu dari orang tuanya, aku dan mawar saling mencintai dan kami menjalani hubungan ini secara sembunyi-sembunyi di belakang orang tuanya.
Kemudian Mawar memaksaku untuk kuliah, dia berkata bahwa orang tuanya pasti akan menerima jika aku jadi sarjana. Meski sebenarnya enggan namun karena cinta, akhirnya aku menyetujui dan mendaftar di salah satu kampus untuk mengejar gelar D3.
Selama tahun pertama kuliah aku mulai semangat, ku pikir waktu 3 tahun itu singkat dan bisa ku kejar dengan cepat dan segera menikah dengannya. Namun ternyata harapan tak selalu sesuai dengan kenyataan karena Tuhan lebih tahu yang terbaik.
Saat sedang semangat kuliah, tiba-tiba saja mawar memutuskanku secara sepihak dengan alasan yang tidak jelas. Rupanya dia selingkuh dengan teman sekampusnya dan itu sangat menyakitkanku, bahkan aku sempat enggan melanjutkan kuliahku karena harapanku telah pupus.
Untungnya teman-teman dan keluargaku senantiasa mendukungku, mereka memberikan dukungan agar aku tetap kuliah dan lulus sebagai sarjana. Dengan berat hati dan semangat yang sudah hampir patah, aku melanjutkannya hingga 3 tahun lamanya meski tujuanku hanya untuk menikahi mawar saja.
3 tahun terlewati, aku lulus jadi sarjana D3, dan selama 2 tahun aku tak pernah mendengar kabar Mawar lagi. Aku mencoba ikhlas dan mulai membuka hati untuk yang lain, akhirnya aku mendapatkan seorang wanita yang baik, aku melamarnya dan menikahinya.
Kini hidupku sudah bahagia dengan keluarga kecil yang mau menerimaku apa adanya, meski dulu sangat kecewa namun aku tak menyesal karena jika aku tetap bersama mawar, bukan tak mungkin aku bisa merasakan kebahagiaan seperti ini.
0 comments:
Post a Comment