Kisah Hidup Habib Rizieq Shihab, Sang Pendiri FPI yang Kontroversial

Muhammad Rizieq Shihab atau dikenal pula dengan habib Rizieq adalah pemimpin Front Pembela Islam (FPI) yang merupakan ormas Islam dengan jumlah anggota yang sangat banyak dan berpusat di Jakarta. FPI merupakan salah satu ormas yang paling terkenal di Indonesia, sepak terjangnya untuk Islam terbilang sangat tegas sehingga terkadang dianggap anarkis.

Habib Rizieq lahir di Jakarta pada 24 Agustus 1965, beliau ditinggal ayahnya, Habib Husein bin Muhammad Shihab, pada umur 11 bulan. Setelah kepergian ayahnya, Habib Rizieq kecil tinggal bersama ibunya, Syarifah.

Sejak usia 4 tahun, sosok Rizieq adalah anak yang rajin beribadah. Kehidupannya diisi dengan mengaji di beberapa masjid di Jakarta, sehingga sejak kecil beliau memang dipenuhi dengan ajaran agama Islam.

Sejak kecil, Habib Rizieq harus hidup sederhana karena ayahnya yang telah tiada. Ibunya bekerja sebagai penjahit dan penata rias untuk menghidupi kedua anaknya. Meski kehidupan mereka sederhana dan cukup memprihatinkan, namun sang ibu tetap mengutamakan pendidikan untuk anak-anaknya.

Selama masa pendidikan, Habib Rizieq pernah bersekolah di SDN 1 Petamburan, kemudian melanjutkan sekolah di SMP 40 Pejompangan, namun karena jarak rumahnya terlalu jauh, beliau pindah ke SMP Kristen Bethel Petamburan. Habib Rizieq meneruskan pendidikan di SMA Negeri 4 Gambir, lalu di SMA Islamic Village, Tangerang. Habib Rizieq melanjutkan study di Universitas Raja Saud mengambil jurusan studi agama Islam, lalu di Universitas Antar-Bangsa, Malaysia.

Setalah lulus, Habib Rizieq sempat bekerja menjadi kepala sekolah Madrasah Aliyah Jamiat Kheir, Desan Syariat BPRS At-Taqwa, Pemimpin Majelis ta'lim, presiden direktur Markaz syariah, dan menjadi Mufti besar kesultanan Darul Islam Sulu dengan gelar Datuk Maulana Syar'i Sulu.

Pada 17 Agustus 1998, Habib Rizieq mendirikan Front Pembela Islam (FPI) sebagai organiasai massa Islam. FPI menjadi salah satu ormas yang paling kontroversial karena tindakannya yang terbilang cukup brutal, yang paling dikenang adalah penutupan paksa tempat hiburan saat bulan Ramadhan tiba yang menyebabkan kerusuhan di beberapa tempat.

Selama hidupnya, Habib Rizieq sudah berkali-kali melakukan hal yang membuat kontroversi, diantaranya adalah kebrutalan FPI dalam menegakkan syariah yang melanggar hukum, kerusuhan berbau SARA, menghina kepolisian melalui dialog di TV, melecehkan salam sunda "sampurasun" menjadi "campur racun" sehingga menyebabkan keributan, menghina Pancasila dan presiden Soekarno saat berpidato dengan menyebut "Pancasila Soekarno Ketuhanan ada di pantat sedangkan Pancasila Piagam Jakarta Ketuhanan ada di kepala".

Selain itu ada pula kontroversi yang dianggap penistaan agama ketika berkata "Kalau Tuhan beranak, bidannya siapa?" yang menyinggung umat katolik. Di awal 2017 Habib Rizieq dianggap menghina Hansip dengan berkata "Di Jakarta, Kapolda mengancam akan mendorong Gubernur BI untuk melaporkan Habib Rizieq. Pangkat jenderal otak Hansip" dan "Sejak kapan jenderal bela palu arit, jangan-jangan ini jenderal enggak lulus litsus."

Yang terbaru adalah kasus tersebarnya chat mesum antara dirinya dengan Firza Husein yang di dalamnya terdapat foto dan video syur. Hingga tulisan ini diterbitkan, kasus ini masih terus didalami oleh kepolisian dan Habib Rizieq terancam hukum pidana karena hal tersebut.

Updated at: 11:52 PM

0 comments:

Post a Comment