Pengalaman Saat Aku Resign dari Tempat Kerja, Mereka Berkomentar!

Resign dari tempat kerja adalah sebuah pilihan hidup yang akan mempengaruhi kehidupan di masa yang akan datang, dan ini adalah salah satu pilihan yang sangat sulit bagi seorang pekerja. Kenangan selama beberapa lama di tempat kerja, teman-teman seperjuangan, dan berbagai hal yang didapat dari pekerjaan harus dilepaskan.

Saya adalah seorang pria yang berumur 35 tahun, saya sebelumnya bekerja di salah satu perusahaan distributor ternama di kota besar selama lebih dari 5 tahun, jabatan di tempat kerja saya juga cukup menjanjikan dengan gaji yang tentunya terbilang cukup bagi saya.

Namun beberapa waktu ini saya merasakan kejenuhan yang sangat membebani, dengan keadaan saya saat ini yang sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak yang masih balita, membuat saya bingung. Dalam hati saya ingin keluar dari tempat kerja dan memulai petualangan saya di dunia usaha, namun sebagian besar diri saya menolak dengan ketakutan mendasar "anak dan istri mau dikasih makan apa kalau gak kerja? Usaha belum tentu berhasil", yah kira-kira seperti itu pertarungan hati di dalam diri saya.

Saya mencoba bertanya kepada orang-orang terdekat saya, ketika saya menyatakan ingin keluar dari tempat kerja, hampir 90% dari yang saya tanyai dan mintai pendapat akan meremehkan saya dan berkomentar bahwa saya adalah orang yang kurang bersyukur, sudah enak kerja dapat gaji bulanan malah ingin keluar. Sempat jengkel dengan komentar pedas dari mereka, namun saya tetap diam dan menerimannya saja, mereka bebes berkomentar dengan hidup saya.

Kemudian saya datangi orang tua, saya curhat dengan keluarga saya, dan terakhir saya curhat dengan seorang ustad. Mereka tidak membenci pilihan saya, mereka juga tidak mendukung saya, orang tua saya hanya memberikan nasehat agar tetap berserah diri kepada Allah SWT, mau kerja atau usaha yang penting halal orang tua akan terus mendukung. Istri saya dan mertua juga tidak menyalahkan saya jika saya keluar dari tempat kerja, istri saya adalah wanita yang menurut dengan suaminya, dia adalah orang yang sangat mengerti dengan diri saya.

Terakhir adalah curhatan daya dengan pak ustad, ini adalah sebuah tamparan keras bagi saya ketika saya mendengar nasehatnya. Saya ingat saat mengutarakan keinginan saya ini,

Saya : Pak ustad, saya ingin keluar kerja dan memulai usaha, namun saya takut usaha saya tidak berjalan lancar, saya takut istri dan anak saya nanti mau dikasih nafkah darimana? Namun kalau saya tetap kerja maka saya tidak ikhlas karena saya sudah sangat bosan.

Ustad : kamu yang memberi rejeki anak dan istrimu, atau Allah SWT yang memberikannya? Apakah kamu merasa bahwa kamulah yang telah memenuhi kebutuhan keluargamu? Dimana iman kamu? Apa kamu melupakan Allah SWT dengan segala nikmat-Nya?

Saya : (saya kaget dengan jawaban ini) emm maaf pak ustad, tapi saya tidak bermaksud melupakan segala nikmat Allah SWT, saya sadar saya salah.

Ustad : Minta maaf kepada Allah SWT, jangan menjadi kufur dan sombong. Saya hanya memberikan nasehat kepada kamu, mau kerja atau usaha, yakinlah bahwa Allah SWT yang menjamin rejeki kamu. Kerja atau usaha itu adalah hak dan pilihan kamu, dari keduanya kamu bisa sukses, dari keduanya kamu juga bisa sengsara. Sebaik-baiknya usaha adalah orang yang bertawakal kepada Allah SWT.

Memang benar, saya sudah salah dengan mengecilkann nikmat Allah SWT, saya terlalu takut hingga saya melupakan bahwa Allah SWT yang maha kaya, Allah SWT adalah wakilku di dunia dan akhirat. Terkadang manusia terlalu takut, memang! Bukan karena mereka tidak mampu, namun karena melupakan kuasa Allah SWT.

Setelah memikirkan dalam-dalam, akhirnya saya memutuskan keluar dari pekerjaan dan memulai usaha saya, saya pun sudah siap dengan segala resiko yang akan saya hadapi setelah ini. Mulai dari komentar pahit dan pedas yang menyepelekan dan meragukan saya, perjuangan saya dalam dunia usaha, dan berbagai harapan saya, Bismillah!

Updated at: 9:16 PM

2 comments:

  1. Luar biasa.. saya juga sedang mengalami kondisi krisis di tempat kerja dan ingin resign krn selain faktor bosan juga lingkungan tdk kondisif untuk perkembangan saya. Semoga saya segera berani mengambil keputusan. Thanks untuk sharing motivasi nya.

    ReplyDelete
  2. Amin ya Rabbal alamin.. semoga kita selalu dalam lindungan Allah dan senantiasa bersyukur kepada-Nya. ALLAH Maha Kaya, jd apalagi yg perlu diragukan, bahkan ayam pun sudah diatur rezekinya oleh Allah :)

    ReplyDelete