Akhir-akhir ini dunia maya dihebohkan dengan berbagai kejadian heboh yang membuat masyarakat khususnya orang tua semakin resah, bukan karena perang atau kegiatan terorisme, namun karena tingkah polah "bocah" yang sudah keterlaluan.
Mulai dari karin novilda yang memiliki banyak haters di dunia maya karena gayanya yang terlalu vulgar (siapa sih karin novilda?), siswa yang lapor polisi karena dicubit gurunya, siswi yang melecehkan guru, pembunuhan sadis dengan cangkul, tawuran pelajar, hamil di luar nikah, kecanduan narkoba, masih SD sudah merokok, masuk genk motor, balapan liar, dan berbagai kasus lainnya yang pelaku utamanya hanyalah bocah, yah remaja tanggung, ups bahkan masih dibilang balita.
Bayangkan saja apa yang akan terjadi 10 tahun ke depan jika saat ini anak SD sudah mulai merokok, pacaran, nongkrong di mall, dan melakukan berbagai aktivitas orang dewasa? Anak SMP sudah hamil di luar nikah, nggak pacaran nggak gaul, tawuran, mulai kenal minuman dan obat-obatan terlarang. Anak SMA sudah sangat liar, sudah tidak terkontrol lagi, bahkan yang miris mereka lebih memilih untuk kost daripada tinggal bersama keluarganya, padahal jarak rumah dan sekolahnya hanya sekian ratus meter. Dan para mahasiswa? Silakan anda lihat sendiri aksi heroik mereka di jalanan T_T
Internet, TV, sosial media, smartphone, komputer, dan berbagai teknologi lainnya tentu tidak mau disalahkan karena fenomena ini, dan orang tua terkadang sudah tidak sanggup untuk menahan perubahan yang sangat miris ini. Saya pribadi memiliki keponakan di rumah, yang satu kelas 5 SD yang satunya lagi masih berumur 3 tahun, yang kelas 5 manjanya bukan main, kerjaannya nonton uttaran dan autis dengan smartphone-nya, sedangkan yang umur 3 tahun sudah tidak merespon lagi ketika memegang smartphone miliknya, bahkan orang tua yang memanggil akan dibentak karena dianggap mengganggu kesibukan mereka, miris lagi T_T
Saya masih ingat masa kecil saya, di waktu SD saya sibuk belajar dan main bersama teman-teman, mainnya di kebun, sawah, tanah lapang, taman, dan sungai. Di masa SMP saya juga main, tapi masih sama seperti waktu di SD, dan di masa SMA saya sudah mulai mengenal teknologi sehingga sudah mulai autis dan melupakan kesenangan di masa lalu saya. Namun kini, masa SMA saya seakan sudah dijalani oleh anak-anak SD yang masih ingusan, dan yang SMA malah sudah jadi bapak-bapak dan emak-emak, yah mereka nikah by Accident (amit-amit).
Bagi anda para orang tua yang nyasar dan membaca tulisan tidak penting ini, semoga anak-anak anda masih dalam jangakauan anda, mereka masih mendengarkan kata-kata anda, dan semoga mereka masih mau mengaji di mushola, majelis atau pondok pesantren. JUJUR saya masih bisa menjaga diri dari minuman keras, narkoba, durhaka, s*ks bebas, dan berbagai dosa lainnya karena saya sudah didasari dengan ilmu agama. Walau saya bukan orang yang alim, namun saya masih merasa takut untuk berbuat dosa, dan saya bisa memahami mana yang hak dan mana yang batil.
Ingatlah kalian para orang tua, kalian akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat terhadap tingkah polah anak-anak kalian di dunia. Kalian berhak memarahi anak kalian, bahkan memukulnya kalau memang anak kalian berbuat yang keterlaluan, itu bukan pelanggatan HAM, itu adalah sebuah kasih sayang orang tua kepada anaknya. Andaikan saja anak kalian akan menyentuh kawat yang dialiri listrik, apakah kalian akan membiarkannya? Atau kalian akan menyeretnya secara paksa? Meski terkadang kalaupun anda menyeretnya, anak anda tidak akan berterimakasih karena mereka belum tahu dengan apa yang anda lakukan, mereka hanya akan berontak dan benci dengan kalian, namun semua itu akan terjawab seiring umur mereka bertambah, mrereka akan menyadari apa yang telah orang tuanya lakukan adalah hal yang sangat benar!
0 comments:
Post a Comment