Kisah ini adalah sebuah kisah nyata dari salah satu mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta, kini dia memiliki sebuah bimbingan belajar dengan jumlah siswa yang sangat banyak, dan yang lebih hebat lagi, dia mempekerjakan para mahasiswa pandai yang kuliah di universitas negri.
Kisahnya berawal ketika pria ini lulus SMA, dia yang memang pandai dalam hal mata pelajaran di sekolah dan mendapatkan nilai yang tinggi kemudian mendaftar di salah satu perguruan tinggi negri di Jakarta, setelah melakukan pendaftaran dan mengikuti seleksi akhirnya dia diterima di universitas itu, namun sebuah kejadia tak terduga terjadi ketika tinggal melakukan pembayaran biaya masuk kampus, tiba-tiba ayahnya masuk rumah sakit dan memerlukan biaya yang cukup besar. Saat itu dia merasa bingung dengan keadaan hidupnya, apalagi ditambah adiknya juga harus masuk ke SMA dan membutuhkan biaya, saat itu akhirnya dia mengalah dan memilih mengurungkan niatnya masuk ke universitas negri yang biayanya memang cukup mahal. Dia kemudian memilih masuk ke universitas swasta dengan akreditasi C dan belum terlalu terkenal, saat itu teman-teman seangkatannya menghina dan melecehkan pilihan pria itu, namun mereka tidak tahu keadaan yang diterima pria itu sebelumnya. Dari situ pria ini memiliki sebuah ambisi kuat untuk mampu sukses walaupun kuliah di universitas swasta yang tidak terkenal, dia kemudian menerima keadaan yang harus dijalaninya sambil terus mengembangkan bakatnya dalam dunia pendidikan di kampus itu.
Walaupun kuliah di kampus swasta yang tidak terkenal, tidak membauatnya jatuh dan minder, dia tetap berhubungan dengan teman-temannya yang kuliah di universitas negri yang sudah terkenal, kemudian dia menemukan ide untuk membuka sebuah bimbingan belajar untuk anak SD. Ide itu muncul ketika melihat tetangganya yang selalu memarahi anaknya ketika mendapat nilai jelek di sekolahnya. Dia kemudian menghubungi teman-temannya di kampus negri yang terkemuka, namun hanya 2 orang saja yang mau membantunya, hal itu tidak mengurungkan niatnya sama sekali untuk meneruskan langkahnya, berbekal kamar salah satu temannya dia lalu menyulapnya menjadi sebuah ruangan yang digunakan untuk mengajar les kepada anak-anak SD di kompleknya. Satu, dua, tiga anak menjadi murid les pertamanya, setelah beberapa waktu anak-anak itu mengikuti les dan mendapatkan peningkatan nilai di sekolah, akhirnya banyak tetangga yang mempercayakan anaknya untuk les di tempat pria ini.
Masalah datang ketika ruangan yang sudah tidak muat dengan peserta les, dan pengajar yang hanya 3 orang saja, dia lalu berfikir dan mencari solusi untuk masalahnya itu. Suatu sore dia sedang berjalan di sekitaran kompleknya, saat itu dia melihat beberapa orang sedang membangun ruko baru, iseng saja dia menanyakan sewa ruko itu, namun sang pemilik tidak memberikan harganya karena belum selesai proses pembangunannya, pria ini kemudian memberikan uang Rp 100.000, 00 sebagai tanda jadi untuk menyewa salah satu ruko itu, walaupun belum selesai dibangun, dia berani menyewanya terlebih dahulu karena dia adalah seorang yang yakin. Kemudian masalah dengan kurangnya pengajar di tempat bimbelnya, dia lalu menghubungi teman-temannya lagi dan menawari gaji yang cukup lumayan untuk ikut membantunya mengajar les anak didiknya, akhirnya 5 orang temannya mau membantunya untuk mengajar anak-anak didik di tempat les itu.
Setelah beberapa waktu, ruko yang sudah dibayari dulu akhirnya selesai, dia sudah menyewa ruko itu sejak awal pembangunannya, dia kemudian menata ruangan itu untuk dijadikan tempat bimbingan belajar, dengan perlengkapan seadanya karena modal yang sangat minim dia akhirnya memiliki tempat resmi untuk bimbingan belajarnya, dan anak didiknya setiap bulan semakin bertambah karena banyak orang yang percaya dengan kualitas mereka yang memang mahasiswa negri di jakarta (kecuali pria yang memiliki ide ini karena dia kuliah di universitas swasta).
Kini dia menjadi pemilik salah satu bimbingan belajar di jakarta, anak didiknya sudah mencapai ratusan dengan biaya les sebesar Rp 300.000, 00 per bulan, dia juga memiliki tenaga pengajar dari universitas negri unggulan di jakarta, yah dia yang kuliah di universitas swasta akhirnya mampu mempekerjakan teman-temannya yang kuliah di kampus negri populer, bisnisnya semakin maju dan kini dia tidak perlu mengajar lagi karena yang mengajar adalah para mahasiswa pandai dari kampus ternama, mereka adalah karyawan pria lulusan kampus swasta ini.
Yah status dan keadaan kita saat ini bukanlah jaminan bahwa kita akan sukses, karena sukses datang kepada mereka yang yakin dan mau berjuang keras.
0 comments:
Post a Comment